Tugas Makalah
Model
Pembelajaran Games
Oleh Kelompok III
WAODE NURMINA
AKSIATI
ERNIATI
IRMAWATI
JURUSAN
TARBIYAH/PGMI
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami
ucapkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat
dan HidayahNya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MODEL PEMBELAJARAN GAMES”
Ucapan terima kasih
sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak terutama teman-teman yang
telah membantu baik moril maupun spirituil sehingga penyusunan makalah ini
dapat berjalan dengan lancar dan baik.
Juga ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat Ibu Ambar Sri Lestari selaku dosen bidang studi
Media Pembelajaran yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam Proses belajar mengajar, agar kami tetap
semangat dalam menyusun makalah ini.
Dengan segala
kerendahan hati, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam upaya
meningkatkan prestasi.
Akhir kata,
semoga makalah ini dapat menjadi amal ibadah kami dalam mengemban amanah Allah
SWT. Amin ....
Penyusun
Kendari,
29 september 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL .................................................................................................. i
KATA
PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C.
Tujuan .................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Model Pembelajaran Games.......................................................... 2
B.
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif................................................... 3
C.
Langkah – Langkah Dalam Model Pembelajaran Games............................. 4
D.
Kelebihan dalam menggunakan Model Pembelajara games....................... 5
E.
Kekurangan dalam menggunakan model pembelajaran games................... 7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ......................................................................................................... 11
B.
Saran..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada
zaman sekarang ini pendidikan sudah mengalami perubahan yang sangat pesat.
Berbagai cara pembelajaran atau model pembelajaran juga telah banyak digunakan
dalam proses pembelajaran. Supaya terwujud pembelajaran yang dapat menuntun
peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka tugas guru adalah
mengusahakan suasana kelas selama pembelajaran berlangsung berada pada kondisi
yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa. Hal ini dikarenakan belajar akan
efektif apabila dilakukan dalam keadaan yang menyenangkan.
Matematika
adalah mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam berbagai disiplin
ilmu pengetahuan dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika
diberikan kepada peserta didik dari SD sampai dengan SMA supaya membekali
peserta didik untuk berpikir logis, sistematis, kritis, kreatif serta kemampuan
untuk bekerjasama. Banyak masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika,
oleh karena itu guru seharusnya memberikan motivasi dalam pembelajaran
matematika. Pembelajaran hendaknya juga menyesuaikan karakter peserta didik.
Matematika membutuhkan model pembelajaran dengan pendekatan yang nyata.
Model
pembelajaran efektif dalam proses pembelajaran matematika antara lain adalah
yang dapat menumbuhkan kreatifitas peserta didik. Peserta didik SD dan SMP
senang dalam bentuk permainan dan pertandingan, sehingga guru dapat menggunakan
model pembelajaran yang mempunyai unsur permainan dan pertandingan. Model
pembelajaran Teams Games-Tournament (TGT) salah satu alternatif yang dapat
digunakan guru SD dan SMP, karena model pembelajaran ini sesuai dengan karakter
peserta didik SD dan SMP yang senang dengan permainan dan pertandingan. Model
pembelajaran TGT juga memiliki dinamika motivasi yang tingga sehingga
diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
B. Rumusan
Masalah
1.
Pengertian
model pembelajaran games
2.
Pengertian
model pembelajaran kooperatif
3.
Langkah
– langkah dalam pembelajaran games
4.
Kelebihan
dan kekurangan dalam pembelajaran
C. Tujuan
1.
Agar
dapat mengetahui arti dari model pembelajaran games
2.
Agar
dapat mengetahui pengertian model pembelajaran kooperatif
3.
Agar
dapat mengetahui langkah – langkah dalan pembelajaran games
4.
Agar
dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari model pembelajaran games.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Model Pembelajaran Games
Model
pembelajaran games adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis
kelamin, suku kata atau ras yang berbeda. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu pembelajaran dengan cara peserta didik belajar dan
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil serta
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur
kelompok yang bersifat heterogen dalam pembelajaran kooperatif akan tercipta sebuah interaksi guru dengan peserta
didik, peserta didik dengan peserta
didik , dan peserta didik dengan guru
Metode
pembelajaran games dikembangkan pertama kali oleh David De Vries dan Keith
Edward. Metode ini merupakan suatu pendekatan kerja sama antarkelompok dengan
mengembangkan kerja sama antarpersonal. Dalam pembelajaran Teams Games
Tournaments (TGT) peserta didik memainkan permainan dengan anggota-anggota tim
lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun
guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran.Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan
kelompok.
Pembelajaran
kooperatif dengan metode TGT ini memiliki kesamaan dengan metode STAD dalam
pembentukan kelompok dan penyampaian materi kecuali satuhal, TGT menggunakan turnamen
akademik dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para
peserta didik berlomba sebagai wakil tim mereka dengan tim lain yang kinerja akademik
sebelumnya setara mereka. Teman satu tim atau kelompok akan saling membantu
dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan
menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, tetapi sewaktu peserta didik sedang
bermain dalam game atau permainan, teman yang lain tidak boleh membantu, dan
guru perlu memastikan telah terjadi tanggung jawab individual.
Dalam
pembelajaran kooperatif tipe TGT ini peserta didik sebelumnya telah belajar secara
individual, untuk selanjutnya belajar kembali dalam kelompok masing-masing. Dan
kemudian mengadakan turnamen atau lomba dengan anggota kelompok lainnya sesuai dengan
tingkat kemampuannya.
B. Langkah-langkah Model PembelajaranTeams Games Tournaments
(TGT)
Secara
umum ada 5 komponen utama dalam penerapan ,Model pembelajaran Games, yaitu:
- Penyajian Kelas (Class Presentations)
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam
penyajian kelas atau sering juga disebut dengan presentasi kelas (class presentations).
Gurumenyampaikantujuanpembelajaran, pokokmateridanpenjelasansingkattentang LKS
yang dibagikankepadakelompok. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan pengajaran
langsung atau dengan ceramah yang dipimpin oleh guru.
Pada saat penyajian kelas ini peserta didik harus
benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena
akan membantu peserta didik bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan
pada saat game atau permainan karena skor game atau permainan akan menentukan skor
kelompok.
2.
Belajar dalam Kelompok (Teams)
Guru membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok berdasarkan kriteria kemampuan (prestasi) peserta didik dari
ulangan harian sebelumnya, jenis kelamin, etnikdanras. Kelompok biasanya
terdiri dari 5 sampai 6 orang peserta didik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih
ndalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan
anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau
permainan. Setelah guru memberikan penyajian kelas, kelompok (tim atau kelompok
belajar) bertugas untuk mempelajari lembar kerja. Dalam belajar kelompok ini
kegiatan peserta didik adalah mendiskusikan masalah-masalah, membandingkan
jawaban, memeriksa, dan memperbaiki kesalahan-kesalahan konsep temannya jika
teman satu kelompok melakukan kesalahan.
3.
Permainan (Games)
Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang
relevan dengan materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat
peserta didik dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game atau
permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Game atau
permainan ini dimainkan pada meja turnamen atau lomba oleh 3 orang peserta
didik yang mewakili tim atau kelompoknya masing-masing. Peserta didik memilih
kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu.
Peserta didik yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini
yang nantinya dikumpulkan peserta didik untuk turnamen atau lomba mingguan.
4.
Pertandingan atau Lomba (Tournament)
Turnamen atau lomba adalah struktur belajar, dimana game
atau permainan terjadi. Biasanya turnamen atau lomba dilakukan pada akhir
minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan
kelompok sudah mengerjakan lembar kerja peserta didik (LKPD). Turnamen atau
lomba pertama guru membagi peserta didik ke dalam beberapa meja turnamen atau
lomba. Tiga peserta didik tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga
peserta didik selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
5.
Penghargaan Kelompok (Team
Recognition)
Setelah turnamen atau lomba berakhir, guru kemudian
mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim atau kelompok akan mendapat
sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang telah
ditentukan. Tim atau kelompok mendapat julukan “Super Team” jika
rata-rata skor 50 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai
50-40 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 40 kebawah. Hal ini dapat
menyenangkan para peserta didik atas prestasi yang telah mereka buat.
C. Penggunaan Model Pembelajaran dalam
Proses Pembelajaran Games
Model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat diterapkan dalam berbagai macam
mata pelajaran. Terutama bagi peserta didik tingkat SD dan SMP yang masih suka
bermain. Model pembelajaran ini pernah dipraktekkan pada kelas IV SD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan sesuai pembelajaran TGT (Temas Games Tournaments) dengan
bernuansa CTL yang diantanranya menggunakan metode ceramah, diskusi, dan
model pembelajaran kooperatif serta pemecahan masalah dengan memperhatikan
fase-fase yang ada di dalamnya dan karakteris materi yang akan disampaikan.
Pembelajaran dilakukan di laboratorium bahasa yang ada di sekolah, untuk
melaksanakan
pembelajaran
dengan berbantuan CD pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari proses
pembelajaran TGT pada peserta didik kelas IV SD berbantuan media animasi grafis
berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada kelas
sebesar 80% serta berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil
belajar siswa pada kelas dengan bantuan alat peraga.
Model
pembelajaran TGT juga pernah dilakukan dalam pembelajaran toksikologi,
khususnya kelas yang tingkatnya sudah lebih tinggi. Hasil belajar mahasiswa
dengan menggunakan salah satu metode pembelajaran ini memberikan hasil yang
lebih baik jika dibandingkan pembelajaran sebelumnya yang hanya menggunakan
metode ceramah dan resitasi. Mahasiswa lebih antusias dan bersemangat untuk
mengeluarkan pendapatnya, yang berarti mahasiswa lebih banyak belajar untuk
dapat beragumentasi. Mahasiswa yang kurang mampu akan dapat memperoleh bagian
dari kelompoknya dan akan berusaha belajar dengan baik, karena semua anggota
kelompok harus aktif.
D.
KELEMAHAN
DAN KELEBIHAN TGT
Metode
pembelajaran kooperatif Team Games Tournament (TGT) ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Menurut Suarjana (2000:10) dalam Istiqomah (2006), yang merupakan
kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain :
1) Lebih
meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
2) Mengedepankan
penerimaan terhadap perbedaan individu
3) Dengan waktu
yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam
4) Proses
belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa
5) Mendidik
siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
6) Motivasi
belajar lebih tinggi
7)
Hasil belajar lebih baik
8) Meningkatkan
kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
Sedangkan kelemahan TGT adalah
:
1) Bagi guru
Ø Sulitnya
pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis.
Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang
kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok
Ø Waktu yang
dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang
sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas
secara menyeluruh
2) Bagi siswa
Ø Masih adanya
siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan
kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah
membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar
dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.
Kelebihan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:
- Kelemahan dalam Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas (berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya.
- Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.
- Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru menjanjikan sebuah penghargaan pada peserta didik atau kelompok terbaik.
- Dalam pembelajaran peserta didik ini membuat peserta didik menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa tournamen dalam model ini.
Kelemahan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:
- Dalam model pembelajaran ini, harus menggunakan waktu yang sangat lama.
- Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut untuk pandai memilih materi pelajaran yang cocok untuk model ini.
- Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan. Misalnya membuat soal untuk setiap meja turnamen atau lomba, dan guru harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang tertinggi hingga terendah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model
pembelajaran games adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis
kelamin, suku kata atau ras yang berbeda. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu pembelajaran dengan cara peserta didik belajar
dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil serta kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam
orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen dalam pembelajaran
kooperatif akan tercipta sebuah interaksi
guru dengan peserta didik, peserta didik
dengan peserta didik , dan peserta didik
dengan guru.
Secara umum ada 5 komponen utama
dalam penerapan ,Model pembelajaran Games, yaitu:
- Penyajian Kelas (Class Presentations)
2.
Belajar
dalam Kelompok (Teams)
3.
Permainan
(Games)
4.
Pertandingan
atau Lomba (Tournament)
5.
Penghargaan
Kelompok (Team Recognition)
Kelebihan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:
- Kelemahan dalam Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas (berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya.
- Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.
- Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru menjanjikan sebuah penghargaan pada peserta didik atau kelompok terbaik.
- Dalam pembelajaran peserta didik ini membuat peserta didik menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa tournamen dalam model ini.
Kelemahan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:
- Dalam model pembelajaran ini, harus menggunakan waktu yang sangat lama.
- Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut untuk pandai memilih materi pelajaran yang cocok untuk model ini.
- Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan. Misalnya membuat soal untuk setiap meja turnamen atau lomba, dan guru harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang tertinggi hingga terendah.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^